Medan (HayuaraNet) – Bisa disebut satu-satunya jalan untuk keluar dari kemiskinan dan ketidaksejahteraan adalah pendidikan. Untuk itu, jaminan masyarakat agar bisa sekolah sesuai usia wajib belajar harus dijamin oleh pemerintah.
Demikian disampaikan calon wakil wali kota Medan Ahmad Yasir Ridho Loebis beberapa waktu lalu ketika menjadi narasumber di podcast SIBlah. “Saya berani mengatakan satu-satunya jalan untuk keluar dari kemiskinan, keluar dari penderitan adalah proses pendidikan karena saya merasakan itu,” katanya.
Yasir menambahkan, ketika masyarakat Kota Medan memberikan amanah kepada pasangan Hidayatullah-Yasir Ridho, maka pasangan ini akan memberikan beasiswa yang sebesar-besarnya kepada anak usia sekolah. “Menjamin bahwa masyarakat tidak boleh tidak sekolah di dalam usia wajib belajar,” lanjutnya.
Hal itu, jelas mantan wakil ketua DPRD Sumatera Utara, merupakan kewajiban pemerintah. “Kalau pemerintah tidak memberikan jaminan itu berarti pemerintah melanggar undang-undang,” tegasnya.
Baca Juga: Paslon HIRO Dapat Nomor 3, Fokus Pengentasan Warga dari Kemiskinan
Yasir Ridho menilai ketidakadilan merupakan masalah utama di Kota Medan. Dia melihat pertumbuhan pembangunan sudah baik, hanya saja pemerataan belum. “Dengan APBD hampir Rp8 trliun sepantasnya Kota Medan ini sudah sejahtera,” sebut ketua KNPI Sumut dua periode ini.
Maka dari itu, kota Medan membutuhkan pemimpin yang bisa bersikap adil. “Bagaimana cara adil? Dia harus berpihak kepada masyarakat yang membutuhkan keberadaan, kehadiran pemerintah Kota Medan,” terangnya.
Masyarakat yang dimaksud Yasir Ridho adalah warga miskin, tidak sejahtera, dan yang tidak bisa menyekolahkan anak-anaknya.
Terkait pengalokasian dana 20 persen APBD untuk biaya pendidikan, Yasir memastikan pasangan dengan akronim HIRO ini akan memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia. Hal itu bisa dilakukan dengan pemberian beasiswa. (RSL)