Panyabungan (HayuaraNet) – Berkaca pada pengalaman sebagai wakil bupati Mandailing Natal (Madina) sejak Juli 2021, Atika Azmi Utammi menyusun visi misi bakal calon kepala daerah berdasarkan kebutuhan masyarakat. Bukan program muluk-muluk yang hampir tak mungkin terealisasi.
Dia pun meyakini visi Melanjutkan Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan untuk Madina yang Lebih BaikBaik ditunjang dengan tujuh misi akan mampu diselesaikan dalam satu pemerintahan. Hal itu dia utarakan saat memaparkan visi misi bakal calon bupati di aula Kantor DPD PKS Madina, Jl. Willem Iskander, Kelurahan Pidoli Dolok, Panyabungan, Minggu (26/05) lalu.
“Visi misi ini dibuat berdasarkan pengamatan langsung dan pengalaman sebagai wakil bupati. Tidak ada yang muluk-muluk karena kami sadar masih banyak desa/kelurahan yang kebutuhan dasarnya belum terpenuhi, seperti akses jalan dan air bersih,” katanya.
Selain tak melibatkan konsultan, visi misi ini disusun berdasarkan kesesuaian dengan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Provinsi Sumatera Utara sehingga nantinya lebih mudah menggiring anggaran ke Bumi Gordang Sambilan.
“Kalau tidak satu tema mungkin nanti untuk mencari anggaran itu akan cukup susah. Tetapi kalau selaras tema pembangunannya lebih fleksibel mencari anggaran karena pembangunan ini ujung-ujungnya anggaran, tidak ada anggaran pembanguan mungkin akan stagnan,” jelas perempuan peraih dua rekor MURI ini.
Dalam kesempatan itu, Atika mengungkapkan masalah yang dihadapi Pemkab Madina terkait pengambilalihan sektor kelautan oleh Pemprovsu. “Kami kesulitan menganggarkan untuk program nelayan dan kelautan. Tiga bulan setelah kami dilantik, pengelolaan laut jarak 0-3 mil diambil pemerintah provinsi. Itu makannya program terkait nelayan jadi stagnan,” tambahnya.
Mengingat PKS merupakan salah satu partai pengusung pasangan Sukhairi-Atika pada Pilkada 2020 lalu, Atika merasa perlu menyampaikan capaian dan pemenuhan janji kampanye sesuai visi misi saat itu. “Yang paling menonjol adalah visi keempat Pemerintahan SUKA dengan fokus pada sektor kesehatan,” ungkap lulusan UNSW Australia ini.
Dia melanjutkan, beberapa capaian pada sektor kesehatan adalah penurunan angka stunting. Dalam dua tahun terakhir penurunan angka tengkes masing-masing 13,5 persen. “Hal ini sangat penting bukan karena program nasional, tapi karena anak-anak ini yang akan menjadi pemimpin kita di masa mendatang sehingga mereka tidak jadi beban negara,” terang Atika.
Kemudian, Pemkab Madina menggelontorkan puluhan miliar APBD guna menyubsidi masyarakat sehingga punya akses yang terbuka untuk berobat ke rumah sakit. “Agar masyarakat memiliki BPJS kesehatan, dan Madina ditetapkan sebagai daerah yang berhasil mencapai UHC dengan tingkat kepemilikan BPJS mencapai 96,4 persen,” sambung Atika.
Tak hanya pada pelayanan, sarana prasarana pun menjadi hal lain yang dicapai pemerintah saat ini. “Salah satunya capaian akreditasi paripurna untuk rumah sakit Panyabungan dan delapan puskesmas. Memang ini hanya administrasi, tapi penilaian itu berdasarkan indikator yang terpenuhi oleh masing-masing puskesmas,” sebutnya.
Sementara dalam sektor manajemen pemerintah, jelas Atika, Pemerintahan Sukhairi-Atika berhasil mencapai Opini WTP dari BPK. “Ini memang sebuah keharusan, tetapi menjadi spesial karena sepanjang usia kabupaten ini baru terjadi pada pemerintahan kami. Itu hadiah ulang tahun ke-24 Madina,” kata lulusan SMA Negeri 1 Kotanopan ini.
Untuk tahun ini, lanjut Atika, mereka tetap mengupayakan agar opini itu bisa dipertahankan. “Mencapai itu saja sangat sulit, apalagi mempertahankan. Tapi, kami yakin dan berkeinginan tahun ini dan seterusnya Opini WTP atas pengelolaan keuangan daerah bisa dipertahankan,” harapnya.
Sementara pada sektor agama dan sosial, Pemerintahan Sukhairi-Atika juga meninggalkan legasi berupa Perbub Nomor 12 tentang Pelaksanaan Salat Subuh Berjamaah. “Intensif bilal mayit pun kami berikan,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Partai Golkar dan PAN (Partai Amanat Nasional) telah menyerahkan surat tugas sebagai bakal calon bupati Mandailing Natal (Madina) kepada Atika Azmi Utammi Nasution untuk maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Dengan keluarnya surat dari dua partai tersebut, wakil bupati aktif itu sudah berada di ambang kepastian jadi calon bupati. (RSL)