Panyabungan (HayuaraNet) – Persentase kemiskinan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) turun 0,17 persen poin dari tahun 2023. Pengukuran kemiskinan ini menggunakan konsep basic need approach mengacu pada pedoman yang diterbitkan World Bank.
Hal itu diketahui berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Mandailing Natal dalam Berita Resmi Statistik yang diakses media ini di laman https://mandailingnatalkab.bps.go.id/, Minggu (04/08).
Dalam publikasi itu disampaikan bahwa jumlah angka kemiskinan di Madina per Maret 2024 sebanyak 8,69 persen dari jumlah total penduduk atau setara dengan 40,56 ribu jiwa.
Sementara itu, garis kemiskinan ada pada level Rp519.553/kapita/bulan. Meningkat sekitar Rp32.117 dibandingkan dengan Maret tahun lalu. Di sisi lain, Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 1,48 menjadi 1,11 yang mengindikasikan adanya kecenderungan peningkatan rata-rata pengeluaran konsumsi penduduk miskin yang mampu mengikuti peningkatan garis kemiskinan.
Dalam 10 tahun terakhir, angka kemiskinan di Madina juga cenderung mengalami penurunan meski terjadi fluktuasi baik dalam jumlah maupun persentase. Angka penurunan kemiskinan di Madina salam 10 tahun terakhir sebesar 2,44 persen.
Baca Juga: Diseminasi Audit I, Kasus Stunting di Madina Turun 13 persen
Untuk wilayah Tapanuli Bagian Selatan, persentase kemiskinan Madina hanya unggul dari Padang Lawas Utara. Dengan angka 8,69 persen, Madina masih tertinggal dari Kotamadya Padangsidimpuan yang memiliki penduduk miskin sebanyak 6,23 persen, Tapanuli Selatan (6,92), dan Padang Lawas (7,87).
Namun, secara jumlah Madina berada di peringkat buncit dengan angka 40,55 ribu jiwa, disusul Padang Lawas Utara 27,21 ribu jiwa, Padang Lawas 24,96 ribu jiwa, Tapanuli Selatan 19,90 ribu jiwa, dan Kotamadya Padangsidimpuan sebanyak 14,88 ribu jiwa.
Berdasarkan keterangan yang dimuat dalam publikasi itu, faktor yang memengaruhi penurunan angka kemiskinan di Madina adalah pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan 4,34 persen pada tahun 2022 menjadi 4,93 persen pada tahun 2023. Kemudian, tingkat pengangguran terbuka turun 0,17 persen menjadi 7,45 persen. (RSL)