Dicecar Belasan Pertanyaan, Atika Secara Lugas Paparkan Visi Misi di DPD PKS

Panyabungan (HayuaraNet) – Atika Azmi Utammi Nasution dicecar belasan pertanyaan dari tim penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah DPD PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dalam penyampaian visi misi di aula kantor DPD PKS Kabupaten Mandailing Natal (Madina), di Jl. Willem Iskander, Kelurahan Pidoli Dolok, Panyabungan, Minggu (26/05).

Pertanyaan yang disampaikan panelis kebanyakan merupakan isu-isu yang berkembang di masyarakat, termasuk janji Atika terkait meritokrasi dan peningkatan harga kopi Mandailing yang sempat dia utarakan pada Debat Cakada Madina di Pia Hotel, Tapanuli Tengah, tahun 2020 silam.

Dalam kesempatan pemaparan visi misi, Atika terlihat lugas. Apalagi visi misi yang disampaikan merupakan hasil buah pikir wakil bupati Madina aktif itu dan telah didiskusikan dengan tim yang dia bentuk. Sementara dalam agenda tanya jawab, dia juga terlihat menguasai materi.

Lulusan UNSW Australia itu memulai paparannya dengan mengenalkan visi Melanjutkan Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan untuk Madina yang Lebih Baik. Visi itu nantinya akan ditunjang tujuh misi yang bisa dicapai dalam satu periode pemerintahan dan telah mencakup segala sendi kehidupan masyarakat, termasuk sektor agama dan budaya.

“Visi misi ini dibuat berdasarkan pengamatan langsung dan pengalaman sebagai wakil bupati. Tidak ada yang muluk-muluk karena kami sadar masih banyak desa/kelurahan yang kebutuhan dasarnya belum terpenuhi, seperti akses jalan dan air bersih,” katanya.

Lebih lanjut, Atika menekankan bahwa visi misi itu untuk memastikan pembangunan yang saat ini dirintis bisa berlanjut sampai tuntas. “Saya tahu anggaran satu tahun tidak akan cukup untuk menuntaskan pembangunan jalan misalnya. “Makanya visi misi ini disusun dengan tidak membicarakan hal-hal yang jauh dari jangkauan,” lanjutnya.

Menanggapi pertanyaan para panelis, Atika memulai dengan menegaskan pendaftarannya sebagai bupati telah mendapat restu dari orang tua dan Bupati HM Jafar Sukhairi Nasution. “Awalnya kami sepakat untuk dua periode. Saya mendaftar itu salah satunya karena mendapat dorongan dari Pak Bupati, dan memang meminta restu beliau,” ungkapnya.

Restu itu, jelas Atika, sekaligus menjawab isu di tengah masyarakat yang menyatakan keduanya sedang tidak memiliki komunikasi maupun hubungan yang harmonis. “Saya sampai bertanya tiga kali dan tidak pula mengajukan diri untuk mencalon jadi bupati. Baru pada keempat kalinya beliau mendorong saya untuk maju,” tambah lulusan SMA Negeri 1 Kotanopan ini.

Bakal Calon Bupati Atika Azmi Utammi Nasution Memaparkan Visi Misi di Hadapan Tim Penjaringan Bacakada DPD PKS Madina (RSL).

Terkait harga kopi yang dijanjikan pada tahun 2020 lalu, Atika mengungkapkan saat itu tidak cukup waktu menyampaikan penjelasan lebih lanjut. “Maksud saya itu untuk kopi siap seduh, bukan di tingkat petani. Hari ini harganya rata-rata 375 ribu per kilo. Jadi, tidak terlalu jauh dari yang saya sampaikan saat debat itu,” ujar peraih dua rekor MURI ini.

Atika menambahkan, pada medio 2022 lalu dia telah menjalin komunikasi dengan pengusaha kopi, tapi terkendala pada kuantitas. “Jadi, mereka minta dua tor per dua pekan, sementara kita hanya sanggup 200-250 kilogram untuk kualitas yang mereka tentukan,” ujarnya.

Di sisi lain, Atika menerangkan masyarakat seharusnya tidak hanya fokus pada glorifikasi nama besar Kopi Mandailing tanpa berbuat sesuatu yang menunjukkan kebanggaan terhadap produk yang telah lama dikenal dunia itu.

“Masyarakat masih mengutamakan kopi dari daerah lain untuk dikonsumsi, terus warung-warung dan minimarket masih sedikit yang memajang produk Kopi Mandailing,” terangnya.

Hal lain yang menjadi sorotan panelis adalah terkait kultur daerah yang kemungkinan sulit menerima calon pemimpin perempuan. “Dalam hemat saya, kepemimpinan itu terbuka untuk laki-laki dan perempuan dan saya yakin masyarakat menerima itu. Untuk kepemimpinan harus laki-laki, saya rasa itu untuk konteks mengimami salat,” tutur Atika.

Sebelum menutup penjelasan, Atika berharap PKS bisa memberikan rekomendasi untuk nantinya bisa bersama-sama menjawab pertanyaan yang disampaikan dengan bukti nyata.

Sebelumnya, Ketua Penjaringan Bacakada DPD PKS Madina Wahiddin Arjun Rambe menerangkan PKS terbuka untuk calon manapun tanpa melihat gender. “Semua yang mendaftar di masyarakat kami pandang sebagai putra-putri terbaik Mandailing Natal dan kami terbuka untuk calon yang manapun,” ujar ketua DPD PKS Madina ini.

Atika hadir di Kantor DPD PKS Madina ini sekitar pukul 16.40 WIB. Wakil bupati Madina itu mengikuti pemaparan visi misi dan sesi tanya jawab sekitar dua jam. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai