Panyabungan (HayuaraNet) – Bastomi, kepala Desa Darussalam, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terpilih sebagai salah satu peserta Head Village Benchmarking Program ke China. Dia merupakan satu-satunya peserta dari Sumatera Utara.
Hal itu sesuai dengan salinan surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1621/HMS.02.01/IX/2024 yang diterima redaksi HayuaraNet, Rabu (11/09).
Dalam surat tersebut disampaikan bahwa program yang berlangsung pada 18-28 September 2024 ini merupakan batch ke-4. Biaya dan akomodasi selama pelaksanaan program ini seutuhnya ditanggung oleh pemerintah China.
Selama di China, 14 kepala desa yang terpilih dalam program ini akan mengikuti sejumlah kunjungan seperti pasar pertanian Xinfadi, pusat pengembangan teknologi pedesaan China, mengikuti Festival Panen di Huairou, dan mengunjungi Perusahaan Pertanian dan Desa di Pidu, Chengdu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Irsal Pariadi, SSTP mengatakan Pemkab Madina mengapresiasi program ini yang telah menetapkan salah satu peserta dari Bumi Gordang Sambilan.
“Ini yang pertama dari Madina. Program ini sudah berjalan beberapa tahun,” kata Irsal.
Dia mengingatkan agar kepala Desa Darussalam mengikuti setiap kegiatan dengan baik. “Ini, kan, seperti studi tiru ke tempat yang lebih baik. Ada pengenalan pertanian di sana dan sejenisnya,” jelas Irsal.
Kadis PMD Madina berharap ilmu dan pengalaman yang didapat selama di China bisa diaplikasikan di Madina. “Tentu dengan melihat dari sudut pandang budaya dan kearifan lokal daerah kita,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan, Irsal memastikan Pemkab Madina melalu Dinas PMD akan menanggung biaya transportasi peserta dari Madina sampai tiba di kantor Kementerian PDTT di Jakarta.
Sementara itu, Ahmad Bastomi membenarkan dirinya rerpilih mengikuti benchmarking ke China. Dia mengaku akan bertolak ke Jakarta pada Sabtu (14/09) malam.
“Dari Panyabungan direncanakan berangkat ke Padang malam Minggu ini, terus ke Jakarta hari Minggu pagi,” katanya.
Bastomi menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian PDTT dan Pemkab Madina. “Terima kasih juga kepada bupati Madina Bapak HM Jafar Sukhairi Nasution yang memberikan dukungan untuk program ini,” sebutnya.
“Ini pengalaman baru dan saya berharap ilmu yang diperoleh selama program bisa nanti diaplikasikan di Madina,” lanjutnya.
Dari surat yang diterimanya, Bastomi menilai program ini sesuai dengan kondisi masyarakat Madina yang didominasi petani. “Agendanya lebih banyak mengarah ke pertanian,” tutupnya. (RSL)