Muara Batang Gadis (HayuaraNet) – Dalam lawatannya ke Kecamatan Muara Batang Gadis, Wakil Bupati (Wabup) Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution mengecek kebutuhan pembangunan sejumlah sekolah.
Hari terakhir kunjungan di kecamatan ini, Rabu (31/07), Atika bersama Plt. Kadis Pendidikan Syahnan Pasaribu mengecek SMP Nageri 2 Muara Batang Gadis di Desa Rantopanjang dan SDN 385 Lubuk Kapundung.
Atika menyampaikan, kehadirannya ke SMP Negeri 2 Muara Batang Gadis untuk mengecek pembangunan yang dibutuhkan. Dia pun menekankan kepada kepala sekolah dan operator untuk mengoptimalkan pengisian dapodik sarpras.
Terhadap siswa, orang nomor dua di Pemkab Madina ini berpesan untuk giat dan semangat belajar. “Cita-cita harus tinggi, tugas kalian hanya belajar. Sarana mencapai cita-cita itu biar orang tua dan pemerintah yang menyediakan,” pesannya.
Wabup Atika juga mengingatkan para siswa agar tidak terlena dengan media sosial dan membatasi diri dalam menggunakan ponsel. “Jangan sia-siakan tetes keringat orang tua, bayar dengan belajar yang sungguh-sungguh,” ujarnya.
Sementara itu, Kadisdik Syahnan Pasaribu menyampaikan apresiasi kepada para guru yang telah mengabdikan diri di kawasan terisolasi ini. Dia pun mengingatkan ada tunjangan khusus yang diberikan oleh pemerintah.
“Jangan sampai tunjangan daerah terisolir itu dipotong dengan alasan untuk koorwil atau kadis. Kalau ada yang minta, laporkan langsung ke saya,” tegasnya.
Kepala Sekolah Anwarsyah yang diwawancarai menjelaskan, sekolah ini memiliki sembilan rombongan belajar dengan 250 siswa. Sementara sarpras mendesak yang dibutuhkan SMP Negeri 2 Muara Batng Gadis adalah meubelair. “Terus pagar untuk keamanan sekolah,” jelasnya.
Baca Juga: Disdukcapil Cetak 276 Keping e-KTP di Sulangaling
Usai dari sekolah itu, Wabup Atika dan rombongan bertolak ke SDN 385 Lubuk Kapundung. Sekolah ini pada akhir Maret 2024 terbakar. Akibatnya, enam ruang hangus dengan empat di antaranya rata dengan tanah.
Wakil bupati peraih dua rekor MURI ini mengatakan bahwa pembangunan ruang baru akan dilaksanakan pada tahun 2025. Dia pun berpesan kepada kadis Pendidikan untuk membangun pondasi dengan struktur dua lantai.
“Disiapkan struktur dua lantai, ya, Pak Kadis. Biar nanti pemerintah tidak kelabakan kalau jumlah murid membludak karena, kan, ini untuk dua desa,” terangnya.
Pembangunan dengan struktur dua lantai, lanjut Atika, juga untuk mengantisipasi terjadinya konflik kalau dibangun sekolah baru. “Apalagi di saat sekarang sudah susah mencari lahan,” lanjut lulusan UNSW Australia.
Kepala Sekolah Muhammad Lutfi menerangkan, akibat kebakaran tersebut dua rombel harus belajar di MDTA yang ada di desa itu. “Kelas 3 dan 4 belajar menumpang di madrasah. Ada sekitar 70 siswa di sana,” katanya.
Untuk diketahui, SDN 385 Lubuk Kapundung memiliki 212 siswa yang terbagi dalam enam rombel. Sebanyak 15 tenaga pendidik bertugas di sini, yakni tujuh orang PNS, tiga orang PPPK, dan honorer sebanyak lima orang.
Sehari sebelumnya, wabup Madina juga meninjau kondisi SDN 384 Sikapas. Di sekolah ini Atika mendapati hampir seluruh ruangan mengalami kebocoran. Selain itu ada juga kekurangan ruangan.
Sebanyak 602 murid menimba ilmu di sekolah ini yang dibagi dalam 18 rombel. Setiap kelas diisi setidaknya 38 orang atau melebihi kapasitas seharusnya. Para murid berasal dari Desa Sikapas dan perkebunan sawit di wilayah itu. (RSL)