Panyabungan Selatan (HayuaraNet) – Pemerintahan Desa Hutarimbaru, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), memeriahkan Idulfitri 1445 H dengan mangalomang (memasak lemang) bersama serta pertunjukan seni musik dan tari tradisional Mandailing.
Acara yang berlangsung pada Sabtu, 5 April 2025, ini kian meriah dengan kehadiran Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution dan sejumlah pejabat daerah. Pagelaran dilaksanakan di alaman bolak desa tersebut.
Kegiatan bertajuk Malam Arrayo Hutarimbaru 2025 ini diselenggarakan untuk mempererat silaturahmi antar sesama warga desa, baik yang di perantauan maupun di tano hasorangan. Halal bihalal Desa Hutarimbaru ini telah direncakan oleh para anak muda di kampung ini sejak beberapa bulan terakhir.
Inisiatif kaula muda itu disambut baik oleh hatobangon. Bahkan, anak-anak muda yang kebanyakan masih duduk di bangku kuliah dilatih mengetuk gendang untuk menampilkan Gordang Sambilan. Sementara beberapa lainnya mempertunjukkan tari Tor-Tor.
Dukungan tak hanya dari orang-orang tua di desa tersebut. Para perantau, baik yang di Medan maupun di Pulau Jawa memberikan kontribusi agar acara ini terselenggara. Mereka berpesan, anak-anak muda Desa Hutarimbaru agar terus bersatu memajukan desa.
Meski pun desa ini tergolong kecil, tetapi banyak lahir cendekiawan. Bahkan ada yang sampai bergelar doktor dan profesor. “Pesan kami, para perantau, jadilakanlah desa ini senagai pangalapan bisuk,” kata perwakilan Parsadaan Hutarimbaru.
Wabup Atika menilai kaum milenial dan gen Z Desa Hutarimbaru punya potensi untuk menjadi bagian penting dalam pembangunan daerah ini. Namun, terlebih dahulu harus menyiapkan diri dengan pengetahuan dan kemampuan.
Tak hanya mengedepankan adat budaya, acara ini juga menampilkan tausyiah yang mengedepankan tema pentingnya menjalin silaturahmi.
Pantauan di lokasi, Wabup Atika turut ambil bagian dalam penampilan tari Tor-Tor. Dia memeperagakan tari tradisional itu bersama Camat Panyabunga Selatan Eli Mutiara dan ketua TP PKK Desa Hutarimbaru.
Mangalomang merupakan salah saru tradisi yang cukup lekat dengan masyarakat Mandailing. Biasanya, pada Idulfitri atau Iduladha masyarakat akan memasak lemang secara bersama-sama sebagai bentuk rasa syukur. (RSL)