Padangsidimpuan (HayuaraNet) – Generasi muda adalah aset bangsa, maka dari itu upaya melindungi anak hari ini berarti telah menyelamatkan bangsa di masa depan. Perlindungan itu perlu hadir di tengah beragam dinamika dan persoalan yang menjadikan anak-anak sebagai korban.
Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumatera Utara Muniruddin Ritonga, S.HI, M.Ag saat menjadi narasumber dalam rapat koordinasi lintas sektoral terkait Kepedulian terhadap Perempuan dan Anak di aula Bapelitbang Pemko Padangsidimpuan, pada Rabu, 4 Juni 2025.
Tak hanya perlindungan terhadap anak, Munir juga mengungkapkan bahwa anak juga punya kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat. Pertama, menghormati orang tua dan guru. Kedua, mencintai anggota keluarga, teman sebaya, dan masyarakat.
“Ketiga, cinta tanha air. Keempat, menjalankan perintah agama sesuai agama yang dianut. Kelima, bersikap sesuai dengan norma dan etika yang berlaku di masyarakat,” lanjut anggota DPRD Sumut ini.
Dia berkeyakinan kemauan para pemangku kepentingan menunjukkan kepedulian terhadap masa depaan anak akan membawa kota ini menjadi lebih baik. “Kota Padangsidimpuan tidak akan berubah, jika bukan kita sendiri yang mengubahnya,” pungkas Munir.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Padangsidimpuan Harry Pahlevy Harahap mengatakan Kota Padangsidimpuan sudah termasuk daerah rawan kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Tahun 2024 ada 40 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang menunjukkan bahwa terjadi sekitar tiga kasus setiap bulannya,” kata dia.
Maka dari itu, Harry meminta hal tersebut menjadi perhatian bersama sehingga kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa diminimalisasi atau bahkan dientaskan dari Kota Padangsidimpuan.
Wakil walli kota menjelaskan, rapat koordinasi ini bertujuan untuk membentuk satuan tugas (satgas) Peduli Perempuan dan Anak di Kota Padangsidimpuan.
Senada dengan itu, Kapolres AKBP Dr. Wira Prayatna S.H, S.I.K, menilai perlu dilahirkan peraturan daerah yang mengatur jam malam anak dan pelarangan penggunaan gawai di sekolah. “Agar anak-anak terhindar dari bahaya media sosial yang berkepanjangan,” sebut dia.
AKBP Wira pun setuju tindak lanjut dari rapat koordinasi adalah terbentuknya Satgas Peduli Perempuan dan Anak Kota Padangsidimpuan.
Rapat koordinasi ini turut diikuti Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Padangsidimpuan Hj. Masroini Letnan Dalimunthe, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Padangsidimpuan, akademisi, dan LSM yang fokus pada isu anak. (rls)