PT SMGP Klaim Semburan Lumpur Panas Tak Terkait Aktivitas Perusahaan

Panyabungan Selatan (HayuaraNet) – PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power) mengeklaim semburan lumpur panas yang muncul di beberapa titik di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tak terkait langsung dengan aktivitas perusahaan.

“Hasilnya menunjukkan bahwa titik manifestasi tersebut berada di lokasi lain di Desa Roburan Dolok dan tidak berada di area sumur Pad-E PT SMGP,” kata Corporate Communication Manager PT SMGP Agung Iswara pada Jumat, 25 April 2025.

Dia menjelaskan, setelah video semburan lumpur panas beredar di media sosial pada Selasa, 22 April 2025, esok harinya pihak perusahaan bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Madina turun ke lokasi untuk pengecekan.

Agung menuturkan, aktivitas perusahaan di Desa Roburan Dolok jauh dari titik lumpur. Di lokasi pekerjaan, pengeboran sudah dilakukan sejak 2017 sampai saat ini. Namun, belum pernah mengalirkan uap ataupun fluida panas bumi dengan tekanan kepala sumur 0 Barg atau tidak bertekanan.

“Saat ini tidak ada aktivitas produksi sehingga sumur-sumur tersebut tidak berkaitan dengan fenomena manifestasi yang dilaporkan,” tegas dia.

Kemunculan lumpur panas ini, ungkap dia, merupakan fenomena alam biasa dan alamiah di wilayah dengan potensi panas bumi. “Sebagai hasil interaksi antara air tanah dan batuan panas di bawah permukaan,” pungkas Agung.

Sebelumnya diberitakan, Semburan lumpur panas yang meuncul di beberapa titik di perkebunan masyarakat Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menyebabkan ratusan pohon karet mati dan tak bisa lagi dideres.

Hal itu berdasarkan keterangan salah satu warga, Kahfi (30 tahun), pada Kamis, 24 April 2025, yang menduga kejadian ini berkaitan dengan aktivitas PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di desa tersebut beberapa waktu lalu. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai