Sikap Tegas Pemerintah Harus Ditunjukkan Secara Serius

Panyabungan (HayuaraNet) – Sikap tegas Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) harus benar-benar ditunjukkan secara serius terkait insiden dugaan kebocoran gas beracun yang terus berulang di wilayah kerja PT SMGP.

“Sikap serius pemerintah tidak lagi hanya ditunjukkan kepada media, tapi langkah administratif juga harus dilakukan sehingga ada pressure kepada Pemerintah Pusat untuk mengevaluasi kinerja dan keberadaan Ks Orka,” kata Ketua DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Madina Sainal Abidin, Rabu (28/9) pagi.

Anggota DPRD yang akrab disapa Dedek ini, menerangkan keprofesionalan manajemen PT SMGP harus turut dievaluasi sehingga kejadian serupa tidak terus terulang di masa mendatang.

“Manajemen juga harus dievaluasi, kejadian yang terus memakan korban sejak 2021 harus dijadikan rujukan dan catatan sehingga Ditjen EBTKE tidak lagi sekadar memberikan rekomendasi, tapi juga tindakan tegas. Bila perlu perusahaan pengoperasian panas buminya diganti,” ujarnya.

Sainal menilai, keberadaan investasi tidak boleh mengabaikan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan masyarakat di sekitar wilayah kerja dan Madina secara umum. “Bukan lagi masyarakat di WKP yang trauma, kita yang di luar WKP juga merasakan hal yang sama. Kita sedih dan prihatin terus-menerus melihat saudara kita jadi korban keracunan seperti ini,” sebutnya.

Untuk itu, lanjut Dedek, pernyataan Bupati H. M. Jafar Sukhairi Nasution yang meminta pemerintah pusat mengevaluasi keberadaan PT SMGP harus menjadi perhatian semua pihak sehingga langkah itu benar-benar terealisasi. “Bupati sudah menyebut meminta pemerintah pusat mengevaluasi, untuk itu sama-sama kita berikan dukungan dan pressure yang sama sehingga keinginan itu terwujud demi kenyamanan bersama dan keselamatan warga di WKP,” tutupnya.

Berdasarkan informasi yang diterima redaksi, jumlah korban dugaan keracunan gas dari aktivitas well test PT SMGP yang dirawat di rumah sakit ada 83 orang. Kejadin Selasa (27/9) malam merupakan kejadian kelima dalam 2 tahun terakhir atau kejadian kedua dalam rentang 14 hari ke belakang. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai