Silaturahmi dengan Pengurus DPC PKB, Ivan Iskandar: Patujoloon Madina Bermula dari Kegelisahan

Panyabungan (HayuaraNet) – DPC PKB Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menggelar acara silaturahmi dengan bakal calon bupati yang mendaftar untuk berkompetisi pada Pilkada 2024 lewat partai tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan calon kepada pengurus di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.

Ivan Iskandar Batubara menjadi calon bupati pertama yang mengikuti agenda partai berlambang bola dunia dikelilingi sembilan bintang itu. Dia hadir didampingi Pegiat Budaya Mandailing Muhammad Bakhsan Parinduri dan diterima Ketua DPC PKB Madina Khoiruddin Faslah Siregar bersama sejumlah pengurus, Sabtu (25/05).

“Kami sampaikan terima kasih atas kesediaan waktu untuk menyempatkan silaturahmi dengan pengurus PKB Madina. Partai beragenda untuk saling mengenal dengan bakal calon,” kata Faslah membuka acara yang dilaksanakan di Aula Gusdur, Kantor DPC PKB Madina, Jl. Willem Iskandar, Aek Galoga, Desa Pidoli Lombang.

Dia menerangkan, agenda ini merupakan bagian penting dari tahapan penjaringan bakal calon kepala daerah. “Silaturahmi ini penting agar tidak terkesan seperti membeli kucing dalam karung,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Faslah memaparkan perjalan politik PKB di Madina, termasuk hasil pileg DPRD kabupaten tahun ini yang menempatkan partai tersebut sebagai peraih suara terbanyak. “Pada Pemilu 1999 PKB berhasil meraih dua kursi, 2004 dua kursi, 2009 empat kursi, 2014 lima kursi dan menjadi bagian dari pimpinan di DPRD, 2019 empat kursi, dan 2024 lima kursi,” lanjutnya.

Tak hanya dalam kontestasi legislatif. Saat ini pimpinan tertinggi eksekutif juga diduduki oleh kader PKB, yakni HM Jafar Sukhairi Nasution yang terpilih sebagai bupati pada Pilkada 2020. “Dalam pemilihan bupati dan wakil bupati sejak Pilkada 2010, PKB selalu berhasil memenangkan calon yang diusung,” tuturnya.

Di sisi lain, Faslah berharap PKB memberikan rekomendasi kepada Ivan Iskandar untuk diusung pada Pilkada tahun ini. “Setelah penetapan, tidak ada alasan tidak all out memberikan dukungan untuk mencapai kemenangan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ivan Iskandar kembali menegaskan program Patujoloon Mandailing Natal sebagai konsep yang akan dikedepankan dalam membangun Madina di masa mendatang. Meski tak menjelaskan secara rinci, dia mengungkapkan program itu lahir dari kegelisahan melihat kabupaten ini masih tertinggal dari daerah lain.

Kegelisahan itu kemudian dia tuliskan dalam bentuk catatan-catatan untuk kemudian didiskusikan dengan konsultan dan beberapa pihak yang dia pandang mumpuni. “Maka, saya mengajak kita semua menyatukan hati, sama-sama mendukung program Patujoloon Mandailing Natal,” katanya mengawali penjelasannya.

Berdasarkan data-data yang dimilikinya, pembangunan Madina pada 25 tahun pertama belum terlalu berhasil mencapai target yang ditentukan. Menurutnya, hal itu terjadi karena tidak adanya kesadaran kolektif. “Madina ini memiliki segalanya, selain kesadaran kolektif. Ini bukan tentang kita, tapi tentang anak cucu kita,” tambahnya.

Ketertinggalan Madina, jelas wakil ketua DPP Kadin ini, bukan salah satu dua orang, melainkan semua terlibat. “Warga harus lebih bertanggungjawab terhadap kemajuan daerah,” terangnya.

Meski demikian, dia melihat masih ada kesempatan untuk mengejar kemajuan daerah lain dengan melahirkan solusi dari persoalan yang dihadapi daerah ini. “Dibuat mapping untuk menemukan solusi ketertinggalan dari daerah lain. Harus ada jalan keluar yang kita cari, kita temukan, serta kita hadirkan dan ini diawali dengan kesadaran secara kolektif,” sebutnya.

Ivan Iskandar Batubara merupakan salah satu kandidat bakal calon bupati Madina. Program Patujoloon Mandailing Natal yang dia tawarkan menjadi perbincangan masyarakat dan sering dijadikan sebagai topik diskusi. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai