Panyabungan (HayuaraNet) – Sebanyak 312 badan hukum Koperasi Merah Putih (KMP) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) telah terbit. Dengan demikian, sisa 92 koperasi yang belum keluar akta notarisnya.
Hal itu terungkap saat Bupati H. Saipullah menyampaikan sambutan dalam acara pengukuhan pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Madina periode 2025-2030 di Aula Kantor Bupati, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, pada Senin, 16 Juni 2025.
“Sejauh ini tinggal 92 KMP yang belum menyelesaikan pengurusan akta notaris, dan setiap KPM akan mendapatkan sampai lima miliar rupiah,” kata dia.
Saipullah pun meminta Dekranasda berperan aktif menyukseskan program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu. Termasuk ambil bagian dalam hal penyediaan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Di sisi lain, mantan kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Barat ini berharap Dekranasda Madina bisa membawa kemajuan bagi dunia kerajinan, ekonomi kreatif, pelestarian budaya daerah, dan potensi kekayaan budaya.
“Kerajinan tangan dari ayaman pandan, rotan, dan tenun tradisional serta kuliner khas seperti kipang, gula merah, Kopi Mandailing hingga aneka kripik lainnya dan budaya gordang sambilan harus dilestarikan,” lanjut Saipullah.
Sementara itu, Yupri Astuti, ketua Dekranasda Madina usai pengukuhan mengingatkan bahwa pelantikan itu bukan sekadar seremonial, melainkan titik awal dari komitmen untuk memajukan kerajinan daerah sebagai penggerak ekonomi lokal dan pelestarian budaya Mandailing.
Dia menambahkan pelestarian budaya melalui produk kerajinan bernilai seni dapat meningkatkan perekonomian dan membuka pasar lebih luas.
“Drekanasda merupakan organisasi strategis yang berperan penting dalam mendorong ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal,” pungkas Yupri Astuti. (RSL)