Kotanopan (HayuaraNet) – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) menggunakan excavator di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanggadis, Jambur Tarutung, Kelurahan Pasar Kotanopan, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) masih terus berlanjut meski sudah berulang kali ditertibkan.
Berdasarkan keterangan warga setempat, sebagaimana diberitakan Tangan Rakyat pada Rabu, 29 Januari 2025, aktivitas merusak lingkungan yang hanya berjarak ratusan meter dari kantor Polsek Kotanopan ini diduga diinisiasi salah seorang kepala desa di kecamatan tersebut.
Per hari ini, sesuai keterangan warga yang merekam kejadian, setidaknya ada lima alat berat jenis beko yang leluasa mengeruk bebatuan di pinggir Batanggadis. Berlangsungnya aktivitas PETI ini diperkuat dengan adanya beberapa alat pencuci bijih emas di lokasi.
“Saat ini, kami melihat ada lima alat berat yang beroperasi di lokasi Jambur Tarutung, tiga excavator main di tepian DAS kira-kira kurang lebih 100 meter dari lahan reklamasi yang sudah ditanami, satu excavator di tepi DAS dekat Masjid Al-Muhtadin dan satu excavator lagi di samping Masjid Al-Mutadin Jambur Tarutung,” tutur warga yang enggan namanya ditulis.
Keengganan nama narasumber ditulis karena para kaki tangan pelaku aktivitas ilegal ini terus memantau lokasi-lokasi yang potensial dijadikan warga untuk mengambil foto atau merekam video.
Baca Juga: Informasi Pengusaha Tambang Ilegal Tantang Kapolres Bukan Isapan Jempol
Kapolres AKBP Arie Sopandi Paloh melalui Kasi Humasy Iptu Bagus Seto mengaku akan mengecek kebenaran informasi bahwa para pelaku masih terus beraktivitas.
Untuk diketahui, sebelumnya Kapolres AKBP Arie sudah berulang kali menertibkan kegiatan ilegal itu. Terakhir, dia bahkan bermalam di Kotanopan guna memastikan pelaku tidak beroperasi. Namun, dari sekian kali operasi penertiban itu, sampai hari ini belum satu pun pengusaha dan pemodal PETI ditangkap maupun ditetapkan sebagai tersangka. (RSL)
