Batahan (HayuaraNet) – Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kecamatan Batahan dengan agenda pelayanan kesehatan gratis, perekaman e-KTP, dan sunat massal, Selasa (09/07).
Masyarakat setempat terlihat antusias mengikuti pelayanan kesehatan dibuktikan dengan antrean di stand yang didirikan di halaman kantor camat Batahan. Pelayanan kesehatan ini menyasar warga dengan beragam keluhan, termasuk pelayanan ibu hamil dan anak usia balita.
Wakil Bupati Atika dalam sambutannya menyampaikan program ini sebenarnya tetap ada meski tidak ada kunjungan kerja, hanya saja kehadiran dirinya untuk mengajak masyarakat agar memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada secara maksimal.
“Bersama saya ada dua dokter spesialis, satu spesialis anak dan satu lagi spesialis kandungan. Ayo manfaatkan kesempatan ini untuk konsultasi kesehatan,” terangnya.
Atika menekankan pentingnya ibu hamil dan ibu dengan anak balita rutin ke Posyandu untuk mengecek kesehatan. Salah satunya guna mencegah stunting. “Datang ke Posyandu tanpa harus dijemput,” katanya.
Usai menyampaikan sambutan, orang nomor dua di Pemkab Madina itu secara simbolis menyerahkan e-KTP kepada pemilih pemula. Perekaman adminduk ini dilaksanakan di kecamatan setempat. Dalam artian, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Madina jemput bola ke kecamatan.
Berdasarkan keterangan dari pegawai di dinas tersebut, hampir 100 orang yang telah melakukan perekaman. Dari jumlah itu sudah 42 e-KTP yang telah dicetak.
Kemudian wakil bupati meninjau posko pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan KB dan pelayanan anak. Atika terlihat berbincang dengan salah satu ibu yang memiliki anak balita.
Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Batahan Wiramurti, S.Kep mengatakan keluhan penyakit paling dominan yang diidap masyarakat di daerah ini adalah kolesterol dan asam urat. “Ada juga beberapa penyakit umum lain seperti deman,” katanya.
Terkait pelayanan ibu hamil dan ibu dengan balita dalam rangka meminimalisasi angka kematian ibu dan angka kematian anak saat melahirkan, Wira menjelaskan, pihaknya membuat MoU dengan KUA sehingga setiap calon pengantin harus melalui pemeriksaan kesehatan.
“Cukup banyak yang nikah muda. Ini pun tetap diakukan pengecekan kesehatan sehingga kami sudah tahu kondisi catin jika nantinya hamil,” tuturnya.
Sementara terhadap ibu hamil, mereka memaksimalkan fungsi Posyandu. “Ada 39 Posyandu di daerah ini dan kami bekerja dengan berbagai pihak, termasuk dengan perusahaan,” ujarnya.
Wiramurti mengungkapkan ada beberapa anak yang terindikasi menderita stunting di daerah ini. Namun sudah dilakukan penanganan dengan upaya maksimal.
“Kami melakukan kunjungan ke rumah si anak bersama petugas gizi. Jadi, ada pemeriksaan rutin dan pemberian makanan tambahan,” jelas perempuan berprofesi bidan ini.
Tak hanya itu, Puskesmas juga berkoordinasi dan bekerja sama dengan PKK setempat untuk mendorong percepatan penurunan stunting.
Di posko terakhir, Atika mengecek pelaksanaan sunat massal. Untuk hari ini ada 20 anak yang mengikuti program tersebut. Dia berharap sunat massal ini dapat membantu masyarakat.
dr. Infandri, koordinator sunat massal, mengatakan sebelumnya telah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar membawa anaknya yang sudah usia sunat ke tempat yang telah ditentukan. “Ada 20 anak dari berbagai desa,” katanya.
Dia menjelaskan, program ini akan membantu masyarakat karena untuk sunat mandiri harus mengeluarkan biaya Rp300-350 ribu.
Masriadi, salah satu orang tua yang anaknya mengikuti sunat massal mengaku terbantu dengan program ini. “Kalau ini gratis, kalau sendiri-sendiri membayar bisa sampai Rp350 ribu,” katanya.
Untuk diketahui, Wakil Bupati Atika melakukan kunjungan kerja ke dua kecamatan, Batahan dan Sinunukan. Giat ini dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu (09-10/07). (RSL)