Panyabungan (HayuaraNet) – Program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) merupakan upaya pemerintah menekan angka tengkes melalui intervensi keluarga dengan sasaran keluarga kurang mampu yang memiliki anak beresiko stunting.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Elfi Maryanni, S.KM, yang juga bertindak sebagai ketua panitia rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melalui program Genting di Aula Kantor Bupati Madina, Kompleks Perkantoran Payaloting, Panyabungan, pada Selasa, 6 Mei 2025.
“Sasarannya adalah ibu hamil, ibu menyusui, atau yang memiliki anak usia dibawah dua tahun, anak usia nol hingga 23 bulan dan balita,” kata dia.
Elfi menjelaskan, Pemkab Madina berhasil menurunkan angka tengkes secara signifikan pada medio 2021-2024. “Dengan kerja keras semua, angka stunting di Madina terjadi penurunan yang sangat baik, dari 6,5 persen menjadi 2,5 persen,” jelas dia.
Di sisi lain, kadis DPPKB menerangkan program Genting bertujuan mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan kuat. “Peran pemerintah daerah dan semua pihak, termasuk perusahaan swasta, sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan-persoalan stunting,” sebut Elfi.
Sekdakab Alamulhaq Daulay yang membuka rakor tersebut mengatakan pemerintah daerah terus melakukan upaya penurunan angka tengkes. Untuk itu, kata dia, perlu dukungan semua pihak. “Termasuk pihak swasta ikut serta membantu Pemkab Madina menurunkan angka stunting,” sebut dia.
Kepada peserta, Alamulhaq meminta untuk mengikuti rapat koordinasi dengan baik sehingga pelaksanaan program berjalan dengan baik dan maksimal.
“Rakor bukan datang hanya hadir begitu saja, tetapi harus bisa mengimplementasikan ilmu yang disampaikan oleh para narasumber dari BKKBN Provinsi Sumut,” tegas sekdakab.
Rakor tersebut diikuti kepala OPD yang tergabung dalam TPPS, para camat, kepala puskesmas, lurah, kepala desa, TNI-Polri, TP PKK, dan undangan dari pihak swasta. Sementara itu, DPPKB selaku panitia acara menghadirkan dua orang narasumber dari BKKBN Provinsi Sumut yakni Muhammad Yusuf Nasution, dan Dicky Eko Pratomo, S.Sos. (RSL)