Jemaah Umrah Asal Madina Terlantar di Malaysia, Alasan Travel Tak Ada Tiket Pesawat

Panyabungan (HayuaraNet) – Jemaah umrah asal Mandailing Natal (Madina) sempat terlantar di Kuala Lumpur, Malaysia, dan memilih pulang ke Tanah Air karena pihak travel tidak bisa memberikan kepastian keberangkatan ke Arab Saudi.

Kasus ini diketahui dari unggahan Enita Eriani Batubara, warga Kecamatan Batang Natal, Madina, melalui laman Facebook miliknya pada Minggu 2 Maret 2024, sekitar pukul 21.00 WIB. Pada unggahan itu, dia menuliskan, “kepulangan jemaah umrah yang keberangkatannya tiap hari ditunda-tunda,” sebagai takarir postingan.

Dia merupakan salah satu anak dari jemaah yang terlantar itu.

Enita memaparkan kronologi terlantarnya jemaah umrah tersebut. Awalnya, jemaah diberangkatkan dari kediaman masing-masing menuju Kota Medan pada Sabtu, 22 Februari 2025. Minggu pagi, 23 Februari 2025, rombongan tiba di ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu dan dijanjikan berangkat ke Tanah Suci pada esok harinya atau Senin, 24 Februari 2024.

Berdasarkan keterangan Enita, pihak travel urung memberangkatkan jemaah sesuai rencana karena masih ada urusan bebebara orang di rombongan itu yang belum selesai. Perusahaan pun menjanjikan jemaah berangkat pada Selasa, 25 Februari 2025.

Namun, pada hari yang dijanjikan jemaah mendapat kabar penundaan keberangkatan. Kali ini alasannya tiket pesawat masih kurang. “Jemaah mau menunggu untuk diberangkatkan besoknya lagi,” tulis Enita.

Jemaah kemudian dibawa ke salah satu pesantren di Kota Medan untuk menginap menungu hari esok. Namun, lagi-lagi terjadi penundaan. Jemaah urung berangkat pada Rabu, 26 Februari 2025, karena ketidaktersediaan tiket pesawat.

Pada Kamis, 27 Februari 2025, jemaah mendapatkan kabar baik. Mereka dijanjikan akan diberangkat ke Tanah Suci, tapi harus transit di Kuala Lumpur, Malaysia. Keberangkatan ke Negeri Jiran itu dibagi dua kelompok, perempuan berangkat pada Kamis pagi, sementara pria diterbangkan malamnya sekitar pukul 20.00 WIB.

Jemaah kemudian diinapkan di salah satu hotel di Kuala Lumpur. Mereka dijanjikan berangkat ke Tanah Suci pada Jumat pagi, 28 Februari 2025. “Jemah sangat senang mendengar kabar akan diberangkatkan dan kami keluarga pun tentunya senang mendengar kabar tersebut,” sebut Enita.

Namun, pihak travel kembali mengabarkan penundaan keberangkatan dengan alasan tiket pesawat belum tersedia. Mereka kemudian dibawa keliling kota sembari menunggu ketersediaan tiket. Sampai sore tidak ada kabar menggembirakan. Akibatnya, terjadi cekcok antara jemaah dengan pemandu yang disediakan perusahaan travel.

“Kemudian pembawa jemaah berjanji akan memberangkatkan jemaah Sabtu paginya dan jemaah musyawarah dan mengambil keputusan untuk tidak berangkat lagi ke tanah suci,” ungkap Enita.

Alasan jemaah tidak mau diberangkatkan karena tidak ada kepastian dari pihak travel yang hanya mengumbar janji. “Semua jemaah mengurus tiket untuk pulang dan mereka mendapatkan kepastian tiket pesawat malam Minggu,” tutur dia.

Pada Mingu pagi, 2 Maret 2025, jemaah bertolak dari Kuala Lumpur menuju Bandara Kuala Namu di Deli Serdang. Setelah perjalanan hampir satu jam, mereka tiba di Tanah Air untuk kemudian pulang ke rumah masing-masing.

Enita megaku sedih mendengar kejadian tersebut. Terlebih dalam rombongan ini banyak orang tua. “Empat hari di Medan, tiga hari di Malaysia tanpa ganti pakaian karena koper sudah di bandara dan tak bisa diambil karena di janjikan akan cepat diberangkatkan,” jelas dia.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak travel. Sementara itu, Kasi Humas Polres Madina Iptu Bagus Seto yanh dikonfirmasi pada Rabu, 5 Maret 2025, mengaku pihaknya belum menerima laporan terkait kasus ini. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai