Panyabungan (HayuaraNet) – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Muhammad Ridwan Lubis mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan Pilkada yang kondusif dan riang gembira.
Hal itu disampaikan Ridwan mengingat pelaksanaan Pilkada hanya beberapa bulan lagi. “Mari ciptakan Pilkada yang sejuk dan damai dengan tidak menyudutkan kelompok lain karena perbedaan pilihan atau dukungan,” katanya di Panyabungan, Selasa (09/07).
Ridwan menjelaskan, pilkada merupakan cara memilih kepala daerah yang diatur dalam sistem demokrasi yang dianut Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Demokrasi adalah wujud kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat: dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” tutur mahasiswa pascasarjana UIN Syahada Padangsidimpuan ini.
Ridwan menambahkan, dengan demikian semestinya tidak ada pihak-pihak yang menekan rakyat dalam menentukan pilihan.
“Tidak ada suap-menyuap yang dapat memengaruhi pilihan mereka. Sebaliknya yang muncul adalah penawaran gagasan, pemikiran, dan program atau visi-misi,” lanjutnya.
Ridwan menilai, dengan hal seperti itu maka pilihan rakyat berdasarkan penilaian kepada pasangan calon. “Pada akhirnya pemilu damai dan riang gembira yang kita harapkan dapat terwujud,” tegasnya.
Untuk kalangan jurnalis, Ridwan berharap dapat menjalankan tugas jurnalistik dengan baik, yaitu menerapkan kode etik jurnalistik (KEJ). “Dengan mengikuti KEJ, produk pers akan mudah diterima masyarakat dan wartawan pun lebih bermartabat,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, informasi yang didapat oleh wartawan harus terlebih dahulu diverifikasi sehingga tidak menghasilkan hoaks yang dapat memicu konflik di tengah-tengah masyarakat.
Di sisi lain, Ridwan menyebutkan bahwa pers punya peran penting dalam mewujudkan pilkada yang damai. “Silakan muat informasi pasangan calon dalam bentuk berita maupun feature, itu sah-sah saja, tapi jangan menyudutkan atau merugikan kandidat lain,” harapnya.
Terkait hal yang berdampak negatif bagi salah satu pasangan calon, Ridwan mengingatkan agar pewarta menerapkan cover both side. “Hal penting lain adalah wartawan tidak menjadi tim sukses atau tim pemenangan salah satu paslon karena akan mengganggu independensi pers,” pesan ketua PWI Madina.
Ridwan juga meminta kepada penyelenggara dan pengawas Pilkada agar terbuka memberikan informasi publik yang seluas-luasnya sehingga masyarakat lebih mudah memahami regulasi dan tahapan pemilihan. “Sehingga tidak mudah terpengaruh hoaks,” pungkasnya. (RSL)