Pemkab Madina Buka Peluang Kecamatan Tambangan Jadi Sentra UMKM

Tambangan (HayuaraNet) – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) membuka peluang bagi Kecamatan Tambangan untuk menjadi sentra Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) melalui pembinaan pemerintah daerah.

Hal itu terungkap saat gala wicara bertajuk Olahan Buah Lokal Menuju Kebangkitan UMKM dan Ketahanan Pangan Nasional bagian dari Semarak Pesta Buah Promosi UMKM dan Bazar Produk Unggulan Desa di Niko-Niko, Desa Muaramais, Kecamatan Tambangan, pada Jumat malam, 21 Februari 2025.

Acara tersebut menghadirkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Madina Mukhtar Afandi, Kepala Dinas PMPTSP Ahmad Faisal, Kepala Dinas PMD Irsal Pariadi, owner Roti Mungin Nita Makmur Pinayungan Lubis, dan Kepala Unit BRI Kotanopan Umar Sidiq.

“Dinas Koperasi membuka peluang bagi Kecamatan Tambangan untuk dijadikan sebagai sentra UMKM dan nanti akan didampingi lintas OPD seperti Dinas Pertanian, Perizinan, PMD, Perindag, dan PUPR,” kata Mukhtar Afandi.

Dia juga menantang pelaku UMKM di kecamatan tersebut untuk membuat produk olahan buah lokal yang layak jual. “Bawa ke kami, biar nanti kami dampingi mulai dari pengemasan atau packaging, pemasaran, sampai sertifikasi,” kata dia.

Senada dengan itu, Faisal menerangkan untuk usaha rumahan skala kecil dengan risiko rendah yang dibutuhkan hanya NIB. Namun, dia tetap mendorong pengurusan izin yang saat ini sudah bisa dilakukan secara daring.

“Kalau nanti banyak yang mau mengurus atau mendaftarkan usahanya, kami bersedia datang ke sini dan itu gratis,” kata dia.

Makmur Pinayungan menjelaskan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM, salah satunya adalah kemasan yang menarik dan kemauan mempromosikan atau menawarkan dagangan. “Tidak bisa hanya duduk diam dan membiarkan orang lewat di depan etalase toko. Manfaatkan digital,” ujarnya.

Bekas pendamping UMKM di masa pemerintahan Anies Baswedan-Sandiaga Uno ini menilai, banyak produk usaha di Madina yang bagus secara kualitas, tapi kalah dalam tampilan kemasan.

Terkait permodalan yang sering menjadi kendala, Umar Sidiq mengungkapkan BRI mempunyai program pinjaman usaha berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun 2025, kata dia, masyarakat bisa mengakses sampai Rp50 juta untuk usaha kecil.

Irsal Pariadi menegaskan, Permendes pengelolalan Dana Desa tahun 2025 memasukkan ketahanan pangan dan produk unggulan desa sebagai prioritas. Hal ini, jelas dia, selaras dengan topik atau tema acara tersebut.

“Jadi, dana desa bisa digunakan untuk membantu permodalan usaha masyarakat yang dikelola BUMDes. Bisa juga dilakukan dengan penyertaan modal atau penanaman saham,” ujar dia.

Irsal pun mengingatkan agar dana desa itu tidak dihabiskan. Melainkan diupayakan berputar sehingga bisa mendorong perputaran eknomi masyarakat. “Mindset pembangunan fisik itu sudah bisa digeser ke pembangunan ekonomi,” jelas lulusan IPDN ini.

Untuk diketahui, even semarak pesta buah ini merupakan inisiasi Kejaksaan melalui Kajari Muhammad Iqbal dan bekerja sama dengan Pemkab Madina serta seluruh pemerintahan desa di kecamatan tersebut. Sesuai jadwal, acara akan terselenggara selama tiga hari, Kamis-Sabtu (20-22 Februari 2025). (RSL)

Mungkin Anda Menyukai