Panyabungan (HayuaraNet) – Keluarnya informasi mengenai seseorang di dalam tubuh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, yang menguasai buku tabungan lembaga pengumpul zakat ummat itu belum sepenuhnya terbuka dan terkesan ditutupi oleh para pimpinan.
Setidaknya dua pimpinan yang dikonfirmasi media ini, Rabu (05/06), memilih bungkam alias menutup mulut. Dua pimpinan itu adalah Faisal dan Akhir Mada. Nama terakhir sempat memberikan jawaban agar redaksi menghubungi ketua atau bagian kehumasan. Namun, ketika diminta nomor yang bisa dihubungi, Akhir Mada memilih mengabaikan pesan tersebut.
Sebelumnya, prahara di tubuh Baznas Madina mencuat ke publik setelah akun Facebook Madina Mendesak menerbitkan postingan yang menyebutkan mobil operasional Baznas dan buku tabungan dikuasai oleh seorang. Akibat dari itu penyaluran uang atau bantuan kepada masyarakat yang berhak terbengkalai.
Ketua Baznas Madina Amir Mahmud membenarkan ada prahara di tubuh Baznas Madina. Dia menjelaskan, akibat penguasaan terhadap buku tabungan itu, program bantuan bagi penerima manfaat atau masyarakat yang berhak praktis terhenti dalam setengah tahun terakhir.
“Sejak Januari 2024 hingga kini kita belum pernah menyalurkan bantuan untuk mustahiq dan warga miskin, hal ini akibat prahara yang terjadi di tubuh Baznas Madina,” katanya, Senin (03/06).
Amir yang dihubungi, Rabu (05/06), menerangkan agreement dengan RSUD Panyabungan tak bisa dilanjutkan yang berakibat pasien tak mampu yang sebelumnya ditanggung Baznas tak bisa lagi menikmati layanan. Selain itu, penandatanganan keberlanjutan MoU dengan BPJS Kesehatan yang berpotensi dinikmati 1000 orang, sebelumnya 400 orang, terbengkalai. “Akhirnya ummat yang merugi,” lanjutnya.
Dia mengungkapkan telah melakukan beberapa upaya, tapi sampai hari ini belum berhasil. Bahkan, dalam upaya itu telah melibatkan pemerintah daerah, Kemenag, dan MUI setempat.
Batara, salah satu kepala Seksi di RSUD Panyabungan menerangkan bahwa benar ada PKS antara rumah sakit dengan Baznas melalui program Madina Sehat tahun 2023. “Di tahun 2024 belum ada pengajuan,” katanya.
Terkait tunggakan Baznas di RSUD Panyabungan, Batara memilih tidak memberikan jawaban. “Kami hanya bisa jawab, memang benar ada PKS antara RSUD Panyabungan dengan Baznas Kab. Madina tentang program Madina Sehat di tahun 2023,” tutupnya. (RSL)