Gejam Minta Kasatpol PP Madina Transparan Terkait Dugaan ASP Terlibat PETI

Panyabungan (HayuaraNet) – Gerakan Jitu Aktivis Mahasiswa (Gejam) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) meminta Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol) Yuri Andri transparan terkait dugaan ASP, salah satu anggota Satpol, yang terlibat dalam Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Bukit Kilo 2 Hutabargot.

Hal itu disampaikan Ketua Gejam Awaluddin Lubis menanggapi viralnya berita ASP yang lupa kerja karena sibuk main tambang ilegal. “Kita tahu bersama, Kasatpol Yuri tutup mulut. Tidak memberikan keterangan yang diminta media untuk kebutuhan publik,” katanya di Panyabungan pada Selasa, 11 Maret 2025.

Awal mengungkapkan, diamnya kasatpol Madina memunculkas desas-desus adanya “setoran” dari yang bersangkutan untuk keamanan pekerjaan di instansi tersebut.

“Itu prasangka masyarakat dan sah-sah saja muncul, apalagi ASP ini sudah pernah ditegur dan dipindahkan posnya, tapi kabarnya masih sering tak masuk,” lanjut ketua Gejam Madina.

Di sisi lain, Awal mendesak Kasatpol Yuri untuk bertindak tegas jika memang benar ASP terlibat PETI di Hutabargot. “ASP harusnya menertibkan, ini malah kita duga terlibat dan mencari keuntungan pribadi,” tambah dia.

Ketua Gejam Madina khawatir perilaku ASP ini akan merusak nama baik atau citra positif Satpol PP di kemudian hari. “Bayangkan kalau misalnya dia jadi ASN yang digaji dari pajak rakyat malah melindungi dan terlibat dalam aktivitas ilegal,” tegas Awal.

Baca Juga: Anggota Satpol PP Madina Diduga Asyik Main Tambang Ilegal Sampai Lupa Kerja

Dia berharap Yuri sebagai pimpinan Satpol PP bertindak tegas dengan memberhentikan ASP jika benar terlibat PETI di Hutabargot. “Tapi, saya pikir kasatpol tidak akan berani, uang emas itu menggiurkan,” pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, ASP diduga terlibat PETI di Hutabargot. Dia kabarnya bekerja di lubang emas milik NP. Akibat asyik main tambang, ASP jarang masuk kerja. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai