Kapolres Madina Bungkam Terkait Aktivitas PETI Pakai Alat Berat di Kotanopan

Panyabungan (HayuaraNet) – Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mandailing Natal (Kapolres Madina) AKBP Arie Sopandi Paloh dan Kapolsek Kotanopan AKP Parsaulian Ritonga memilih bungkam alias tak menjawab konfirmasi terkait aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kelurahan Pasar Kotanopan, Kecamatan Kotanopan.

Kapolres AKBP Arie dan Kapolsek AKP Parsaulian yang dikonformasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp pada Jumat, 3 Januari 2025, terlihat hanya membaca konfirmasi yang disampaikan. Itu dibuktikan dengan pesan yang dikirimkan berubah warna menjadi centang dua biru.

Kapolres AKBP Arie diduga tebang pilih dalam penertiban aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan itu. Dia hanya terkesan berani melakukan aksi heroik pembakaran kamp penambang yang menggunakan mesin Dongfeng.

Sementara, untuk pengusaha dengan modal besar dan menggunakan alat berat, mantan kasatlantas Polres Pasaman Barat, Sumbar, ini diduga tutup mata alias membiarkan. Itu terbukti sampai Kamis, 2 Januari 2024, masih ada alat berat yang beroperasi.

Tak hanya itu, dugaan pembiaran ini makin kuat setelah 13 alat berat yang sempat ditahan Polres Madina dikembalikan ke pemilik dengan alasan untuk perawatan. Terkait ini, berdasarkan pengakuan salah satu pemilik alat berat, diberitakan Warta Mandailing dengan judul Pengamat Hukum: Terkait 13 Unit Excavator, Kapolres Madina Harus Terbuka ke Publik, dia mengeluarkan uang sebesar Rp250 juta agar alat berat miliknya bisa keluar.

Tak tegasnya aparat penegak hukum dalam menindak pelaku PETI, utamanya yang menggunakan alat berat, menimbulkan dugaan adanya perlindungan dari personel kepolisian terhadap pemodal.

Dugaan itu datang dari Forum Paguyuban Mahasiswa Madina Nusantara (FPM2N). Berdasarkan keterangan pers yang mereka kirimkan pada Sabtu, 28 Desember 2024, mereka menerima informasi dari masyarakat yang menyebutkan bahwa pihak kepolisian diduga menerima setoran dari aktivitas tambang ilegal, baik berupa uang maupun material batu.

Baca Juga: Penegakan Hukum PETI Tak Maksimal, Paguyuban Mahasiswa Surati Kapolres

Sebelumnya, pada medio April 2024 lalu, AKBP Arie Sopandi dalam satu Rapat Koordinasi Penanganan Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di aula Mapolres Madina mengatakan pihaknya menerima informasi bahwa aktivitas PETI di Kotanopan dibekingi anggota TNI.

Terkait kemungkinan keterlibatan personel Polres Madina dalam melindungi pelaku tambang termasuk salah satu poin yang ditanyakan dalam konfirmasi itu. Namun, hingga berita ini ditayangkan tidak ada jawaban dari keduanya.

Perlu ditehaui, redaksi masih menunggu penjelasan dan jawaban Kapolres AKBP Arie maupun AKP Parsaulian. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai