Libur Sekolah Anak-Anak di Kecamatan Tambangan Diwarnai dengan Beragam Kegiatan

Tambangan (HayuaraNet) – Libur sekolah anak-anak di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), diwarnai dengan beragam kegiatan seperti senam pagi, cerdas cermat, permainan leluhur, nonton bareng (nobar), gotong-royong kebersihan lingkungan, dan pembagian makanan tambahan (PMT).

Ragam kegiatan ini disiapkan untuk menjauhkan anak-anak dari penggunaan gawai yang berlebihan. Di sisi lain, langkah ini juga untuk mendorong mereka kembali mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan yang diwariskan para leluhur.

Kepala Desa Simangambat Ahmada Rasyid Nasution yang dihubungi, Minggu (30/06), mengatakan festival Permainan Leluhur dan PMT di desa yang dia pimpin telah bermetamorfosis, tidak lagi sebatas bermain dan pemberian makanan tambahan.

“Selain mengadakan permainan leluhur, kami juga mengajarkan anak-anak untuk menjaga kebersihan lingkungan, melakukan senam untuk membantu menjaga kesehatan, dan mengadakan cerdas cermat untuk mengasah kemampuan berpikir serta membuat anak agar berani tampil di depan umum,” katanya.

Senada dengan itu, Kepala Desa Pasar Laru Sahrial Efendi Lubis menyebutkan pekan keempat festival Permainan Leluhur dimulai dengan senam. Sebelumnya, anak-anak langsung mengambil alat permainan dan mulai bermain.

Pihaknya juga mulai mengenalkan permainan tradisional tanpa alat seperti petak umpet. “Dengan begini harapan kami, anak-anak bermain bukan hanya di tempat ini, tetapi melanjutkan permainan di rumah dengan teman atau pun tetangga guna mengurangi anak bermain ponsel yang mengakibatkan anak bisa menjadi anti sosial,” tuturnya.

Dia menjelaskan, kegiatan rutin Minggu pagi ini selalu ditutup dengan pemberian makanan bergizi kepada anak-anak.

Sejumlah Anak di Desa Laru Bolak, Kecamatan Tambangan, Antusias Mengikuti Senam Pagi Sebelum Bermain Permainan Leluhur (Ist.).

Mengawali permainan dengan senam juga dilakukan oleh Pemerintahan Desa Muara Mais. Hal itu disampaikan Kepala Desa Anwar Saddad. “Pekan ke-4 PMT di Desa Muara Mais Jambur diawali dengan senam sehat dilanjutkan dengan permainan anak-anak,” ujarnya.

Kepala Desa Pastap Juli Bahagia kembali menggelar nonton bareng (nobar). Kegiatan ini juga bagian pembatasan anak dari pengggunaan gawai berlebihan. “Anak-anak antusias untuk nobar, belum dibuka perlengkapan untuk nobar semua sudah menunggu, ini dilaksanakan sesudah salat Isya,” ujarnya.

Sama seperti pekan lalu, nobar kali ini juga diikuti oleh masyarakat. Bahkan jumlahnya meningkat dibandingkan hari pertama. Untuk kali ini, Pemdes Pastap Julu memilih film Tanah Surga dan kisah Rasulullah SAW.

“Tentunya ini (nobar) kami buat supaya anak-anak tidak keluyuran, apalagi ini sudah memasuki masa libur sekolah,” tutupnya.

Warga Desa Pastap Julu, Kecamatan Tambangan, Sedang Menonton Film Tanah Surga dalam Program Nonton Bareng di Desa Tersebut (Ist.).

Sebelumnya, Camat Tambangan Enda Mora Nasution menegaskan, program bersama pembatasan anak dari penggunaan gawai berlebihan bukan bermaksud menentang kemajuan teknologi.

“Siapa bilang kamu menentang kemajuan teknologi dan manfaatnya. Memberikan kebebasan penggunaan smartphone pada anak dan remaja, sadar atau tidak pengaruh peran orang tua dan keluarga sudah dilemahkan,” tulisnya dalam akun Facebook Enda Mora, Jumat (28/06).

Dia menjelaskan, dengan kebebasan menggunakan gawai anak-anak lebih mengenal orang di luar lingkungannya dan rentan terpengaruh untuk ikut bermain judi daring maupun menonton konten pornografi.

“Mengidolakan yang sedang tren dengan segala mudaratnya di luar nilai-nilai luhur kearifan masyarakat dan agama, atau jangan-jangan kita termasuk korban kemajuan teknologi juga,” tanya Enda.

Dia menerangkan, anak-anak, remaja, dan kaula muda hari ini adalah pemimpin di masa depan. “Mari sayangi dan lindungi mereka karena ini bahagian dari pengabdian dan ibadah,” tuturnya.

Masa libur sekolah seperti saat ini, menurut Enda adalah momentum tepat untuk kembali mengajak anak-anak membantu beragam kegiatan di rumah, membawa mereka ke kebun atau sawah, membiarkan anak-anak mengenal dan memainkan permainan tradisional, dan menyeleksi jajanan.

Untuk diketahui, seluruh pemerintahan desa di Kecamatan Tambangan berkomitmen memberikan pembatasan penggunaan gawai bagi anak-anak. Pembatasan itu dilakukan dengan pendekatan persuasif berupa memberikan pilihan permain tradisional. Giat itu dilakukan setiap Minggu pagi dengan harapan secara bertahap bisa berlangsung setiap hari. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai