Siabu (HayuaraNet) – Manfaat program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang disosialisasikan Kementerian Pertanian melalui Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil akan langsung dirasakan oleh masyarakat petani, bukan semata sebagai laporan pemerintah daerah.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution usai meninjau salah satu lahan yang masuk program pompanisasi swah tadah hujan di Desa Lumban Dolok, Kecamatan Siabu, Sabtu (13/07).
“Yang harapannya dapat meningkatkan produksi pertanian, yang pada akhirnya untuk kesejahteraan petani itu sendiri,” kata Atika yang turut mendampingi dirjen PSP Kementan.
Wabup Atika pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menetapkan daerah ini sebagai salah satu titik pelaksanaan program PAT. Sebagai bentuk dukungan dan tanggung jawab, Atika mengaku pemerintah daerah telah menyiapkan data yang dibutuhkan dan segera memfungsikan alat yang diterima.
Sementara itu Naimah, salah satu petani di kawasan rawa Rodang Tinapor, mengaku terbantu dengan adanya program pompanisasi dan optimasi lahan rawa.
Selama ini, katanya, petani di kawasan itu memanfaatkan air parit yang dialirkan dari Rodang Tinapor untuk pengairan sawah. Namun, belakangan lebih pada menunggu air hujan.
“Baru pengerukan, tapi harus dibendung biar ada airnya ke sawah. Sekarang hanya menunggu air hujan,” katanya menceritakan proses pengairan sawah sebelum ini.
Untuk diketahui, program PAT memiliki tiga turunan program yang saling berkaitan, yakni optimasi lahan rawa, pompanisasi sawah tadah hujan, dan penanaman bibit Padi Gogo.
Dirjen PSP Kementan Ali Jamil mengungkapkan program nasional ini berlangsung di seluruh Indonesia. Untuk tahun ini, Kementan menargetkan penanaman 1 juta hektare sawah tadah hujan saat musim kemarau. Dari jumlah itu, 30.442 hektare ada di Sumatera Utara dengan 3.000 hektare berlokasi di Madina. (RSL)