Medan (HayuaraNet) – Pemerintah Kabupaten Mandaling Natal (Pemkab Madina) membuka kemungkinan pengataran jemaah calon haji ke Embarakasi Medan melalui jalur udara mengingat lelahnya perjalanan darat.
Hal itu dikatakan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution usai mengikuti acara penerimaan calon haji di aula Asrama Haji Embarkasi Medan pada Selasa, 6 Mei 2025. “Kemungkinannya besar, tentu kami harus duduk bersama dengan Kemenag, para jemaah, merumuskan bagaimana ini nanti bisa pindah ke jalur udara,” kata dia yang diwawancarai media.
Atika menjelaskan, perjalanan dari Madina sampai ke Medan memakan waktu sekitar 18 jam. Jemaah bisa tiba di Medan dalam keadaan sehat, lanjut dia, merupakan bagian dari rasa sesuatu yang harus disyukuri.
Wabup menuturkan, pendampingan perjalanan jemaah merupakan rutinitas Pemkab Madina sebagai bentuk kehadiran di tengah masyarakat. “Kami hadir langsung, melalui anggaran, kami selalu menganggarkan pembiayaan pemberangkatan dan pemulangan jemaah,” pungkas dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Sumatera Utara Ahmad Qosbi mengatakan jemaah yang tiba hari ini seluruhnya berasal dari Madina. Dia menjelaskan dari 360 jemaah, dua batal berangkat. “Satu meninggal dunia dan satu lagi menunda keberangkatan karena mengikuti ujian PPPK,” kata dia.
Qosbi menambahkan jemaah yang tergabung dalam kloter lima ini akan bertolak ke Jeddah pada Rabu, 7 Mei 2025, pukul 01.30 WIB dari Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.
Penerimaan jemaah haji ditandai dengan penyematan gelang identitas secara simbolis oleh Wabup Atika kepada kepada calon hajjah atas nama Derwisah Nasution.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Qosbi berpesan kepada jemaah untuk tidak segan-segan meminta bantuan pendamping haji selama di Arab Saudi. “Jangan ragu minta bantuan, meskipun itu sekadar minta bantu berwudu,” sebut dia.
Qosbi juga mengingatkan agar setiap jemaah saling memperhatikan dan tolong-menolong selama perjalanan dan tahapan ibadah.
Jemaah calon haji asal Sumut dipusatkan di Jawall, Arab Saudi, yang berjarak sekitar dua kilometer dari Masjidil Haram. (RSL)