Pemkab Madina Optimistis Penurunan Stunting 2024 Sesuai Target Nasional

Panyabungan (HayuaraNet) – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) optimistis angka penurunan stunting (tengkes) tahun 2024 sesuai target nasional, yakni 14 persen. Hal ini berkaca pada capaian tiga tahun terakhir, 2021-2023.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Madina Elfi Maryanni, S.KM, MKM, yang diwawancarai di ruang kerjanya, Kantor DPPKB Madina, Kelurahan Dalan Lidang, pada Selasa, 24 Desember 2024.

Elfi mengatakan dalam tiga tahun terakhir angka tengkes di kabupaten ini turun signifikan. Per tahunnya, angka penurunan sekitar 13 persen. Capaian tersebut, lanjut dia, merupakan buah kerja sama banyak pihak.

“DPPKB tidak bisa bekerja sendiri, kami terus memohon kepada seluruh stakeholder yang terkait untuk bekerja keras agar target prevelensi secara nasional yakni 14 persen tercapai,” katanya.

Lebih lanjut, Elfi mengajak petugas di akar rumput untuk tetap memantau kondisi masyarakat. Dia pun menekankan agar setiap anggotanya bekerja maksimal sehingga target yang dibebankan tercapai.

“Garda terdepan dalam mencapai angka 14 persen ini ada pada petugas di lapangan. Untuk DPPKB sendiri, saya minta petugas harus benar-benar menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya,” pungkasnya.

Baca Juga: Penanganan Stunting di Madina Kembali Mendapat Penghargaan

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) persentase angka stunting di Madina dari tahun 2021 hingga 2023 menurun drastis.

SSGI juga merilis data stunting di setiap daerah di Indonesia. Untuk Madina, pada tahun 2021 angka stunting 47,7 persen. Kemudian, tahun 2022 terjadi penurunan 13,5 persen menjadi 34,2 persen. Tahun lalu, kembali terjadi penurunan yang sama dari tahun 2022 menjadi 20,7 persen.

Sedangkan dalam Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) untuk wilayah Kabupaten Madina dari tahun 2021 hingga 2024, terjadi penurunan yang sangat signifikan dari angka 6,56 persen menjadi 2,6 persen.

e-PPGBM adalah aplikasi elektronik yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan data gizi secara berbasis masyarakat. Aplikasi ini merupakan bagian dari Sigizi Terpadu yang digunakan oleh kader posyandu dan petugas puskesmas. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai