Panyabungan (HayuaraNet) – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) melalui Dinas Kesehatan menyiapkan enam Puskesmas untuk memantau perkembangan kesehatan jemaah haji yang telah kembali ke kampung halaman. Pemantauan berlangsung selama 21 hari sejak tiba di Tanah Air.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan dr. Muhammad Faisal Situmorang di Panyabungan pada Senin, 30 Juni 2025. “Enam Puskesmas itu Panyabungan Jae, Gunungtua, Mompang, Siabu, Kotanopan, dan Patiluban,” kata dia.
dr. Faisal menjelaskan, pihaknya diharuskan mengisi form laporan untuk dikirim ke Satu Sehat Health Pass (SSHP) yang terkoneksi dengan Kementerian Kesehatan. “Sudah ada data jemaah yang perlu dipantau kondisinya selama 21 hari itu,” tambah dia.
Langkah ini, kata dia, merupakan tindak lanjut atas arahan tim kerja Siskohatkes yang melibatkan paramedis di masing-masing Puskesmas. “Jemaah juga kami minta untuk melapor ke Puskesmas saat mengalami keluhan atau temperatur tidak normal selama 21 hari sejak tiba,” lanjut dr. Faisal.
Kadis Kesehatan mengungkapkan, dari 359 jemaah yang tergabung dalam Kelompok Terbang 5 (Kloter 5) sebanyak 173 orang dinyatakan dalam pemantauan. Dari jumlah itu, 143 orang dengan status merah dan 30 orang status kuning.
Namun, data jemaah Kloter 10 belum rampung. Meski demikian, sampai hari ini belum ada laporan yang membutuhkan penanganan serius.
Sebelumnya pada saat penerimaan jemaah Kloter 5 di Asrama Haji Embarkasi Medan, perwakilan Balai Karantina Kesehatan Medan dr. Dwi Maya Nasution meminta jemaah untuk isolasi mandiri sejak 18 Juni 2025 sampai 8 Juli 2025.
Dia pun mengingatkan agar menghubungi fasilitas kesehatan terdekat saat mengalami kendala kesehatan dalam masa rentang 21 hari. “Juga, jangan lupa menjaga asupan gizi dengan rajin makan buah,” pesan dia. (RSL)