Panyabungan (HayuaraNet) – Prahara yang terjadi di tubuh Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) berakibat program bantuan untuk warga miskin dan membutuhkan tak jalan dalam rentang enam bulan terakhir.
Demikian disampaikan Ketua Baznas Madina Amir Mahmud menanggapi banyaknya sorotan kepada lembaga yang dipimpinnya itu. “Sejak Januari 2024 hingga kini kita belum pernah menyalurkan bantuan untuk mustahiq dan warga miskin, hal ini akibat prahara yang terjadi di tubuh Baznas Madina,” katanya, Senin (03/06) mengutip dari Warta Mandailing Online.
Namun, Amir tak memerinci prahara dimaksud. Meksi demikian dia tak menampik anggapan masyarakat yang menyebut Baznas Madina ‘mandul’.
Sebelumnya, akun Facebook Madina Mendesak memosting keresahan melihat pengelolaan Baznas yang terkesan dikuasai orang tertentu.
“Masyarakat mengadu…!!! Mobil BAZNAS kenapa dikuasai perseorangan…bukan instansi… Buku tabungan BAZNAS bukan KTP yang bisa dibawa-bawa,” tulis akun itu dua hari yang lalu.
Beragam komentar menghiasi postingan itu. Salah satunya Sobaruddin Harahap. Dia menyampaikan bahwa permasalahan di Baznas sudah lama terjadi dan banyak pihak sudah mengetahui. “Tapi, mengapa tidak bisa mencuat ke publik atau disorot pemangku kebijakan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal,” sebutnya.
Dia menjelaskan, Baznas seharusnya hadir untuk membantu kemaslahatan ummat. “Tapi akibat ulah oknum yang ada di dalamnya selalu mementingkan diri di atas kepentingan umum menjadikan nama baik BAZNAS buruk di mata masyarakat,” tegas tokoh muda Kecamatan Nagajuang ini.
Dia pun merasa aneh dengan kondisi Baznas saat ini. Pasalnya, bantuan yang seharusnya disalurkan tersendat di Bank Sumut karena buku tabungan dibawa salah satu pejabat di lembaga penyaluran zakat itu.
Atas hal itu, Sobar pun meminta Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution agar menanggapi permasalahan yang ada di tubuh lembaga itu. “Bilamana masalah ini berlarut-larut akan menimbulkan masalah baru yang mengundang kemarahan ummat,” terangnya.
Dia menutup komentarnya dengan menyebutkan bantuan dari Baznas diperlukan oleh masyarakat miskin atau tidak mampu, terutama mahasiswa yang mendapat beasiswa dari lembaga itu. (RSL)