Dapat Teror dari Pian, Wartawan TVRI dan StArtNews Lapor ke Polres Madina

Panyabungan (HayuaraNet) -Muhammad Agussalim Hasibuan, wartawan TVRI dan media daring StArtNews, menempuh jalur hukum atas intimadasi atau teror yang diterimanya dari seseorang yang diduga bernama Pian.

Agus didampingi beberapa jurnalis yang bertugas di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Sabtu (10/08) mendatangi Sistem Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk melaporkan dugaan intimidasi dan teror tersebut.

Langkah ini, kata Agus, dia ambil sebagai antisipasi dan menjaga keselamatan diri dan keluarganya. “Kita lihat akhir-akhir ini banyak wartawan diintimidasi bahkan dibunuh karena memberitakan kegiatan ilegal,” katanya.

Meskipun dia tidak tahu keseriusan ancaman yang diterimanya, Agus mengaku was-was mendapat pesan dari Pian yang mengatakan sekitar 30 mobil warga Pantai Barat akan mendatangi kediamannya di Panyabungan.

Baca Juga: Ngeri! Beritakan SPBU Jual BBM Subsidi di Atas HET, Wartawan Diteror

Dia bahkan mengaku tidak bisa tidur setelah mendapat intimidasi itu. “Ancaman tersebut membuat saya was-was. Tadi malam saya selalu terjaga akibat ancaman tersebut,” tuturnya.

Di akhir laporan, Agus memohon agar diberikan pengamanan oleh Polres Madina sampai kasus ini terungkap.

Untuk diketahui, sebelumnya StArtNews dan HayuaraNet menerbitkan berita yang berkaitan dengan keluarnya “surat sakti” Lurah Simpanggambir Syafrianto sehingga beberapa orang yang diduga bukan nelayan diperkenankan membeli BBM Besubsi di SPBU 15229022 Linggabayu dengan harga di atas eceran tertinggi (HET).

Atas terbitnya berita itu, beberapa orang diduga tidak senang dan salah satunya adalah Pian, warga Aek Garingging, Desa Dalan Lidang, Kecamatan Linggabayu. Dia pun mengirim pesan kepada Agussalim.

Dalam pesannya, Pian mengatakan warga yang biasanya membeli BBM Pertalite menggunakan jeriken di SPBU 15229022 Linggabayu akan mendatangi rumah Agus di Kecamatan Panyabungan. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai